Jumat, 03 Oktober 2014

AKIBATNEGATIF POLUSI UDARA DAN CARA MENGATASI

Polusi udara merupakan proses masuknya unsur – unsur atau zat berbahaya ke dalam atmosfer. Unsur atau zat tersebut dapat mengganggu kesehatan manusia dan menurunkan kualitas lingkungan. Hasilnya, lingkungan pun menjadi rusak.
Beberapa bahan yang dapat mencemari udara di antaranya adalah Nitrogen dioksida (NO2), Karbon Dioksida (CO2), CFC, Timah. Hydro Carbon, Sulfur Dioksida, Karbon Monoksida, dan benda partikulat.
Aktivitas yang dilakukan manusia dapat mempengaruhi tingkat keparahan pencemaran udara di antaranya adalah kegiatan yang dilakukan oleh industri, kegiatan pabrik, dan kendaraan yang mengeluarkan asap.
Beberapa sumber alami juga dapat menyebabkan pencemaran udara di antaranya adalah aktivitas gunung berapi, nitrifikasi biologi, denitrifikasi biologi, dan kebakaran hutan.
Beberapa sumber lain yang dapat menyebabkan pencemaran udara adalah kebocoran pada tangki klor, transportasi ammonia, uap pelarut organik, dan gas metana dari tempat pembuangan sampah.
Dampak Polusi Udara Terhadap Kesehatan.
Polusi udara dapat mempengaruhi kesehatan manusia dan menyebabkan gejala penyakit. Gejala – gejala tersebut di antaranya adalah sebagai berikut.
Inflamasi.
Ozon maupun PM dapat menyebabkan inflamasi atau radang pada paru – paru. Jika terjadi radang, hal ini dapat menurunkan fungsi paru – paru pada tubuh manusia sehingga menimbulkan masalah kesehatan.
Radikal Bebas.
Pencemaran udara akibat asap kendaraan bermotor maupun aktivitas manusia dapat menyebabkan stres oksidatif atau radikal bebas. Radikal bebas menyebabkan kulit menjadi keriput dan penuaan dini.
Gangguan Sistem Imun Tubuh.
Adanya pencemaran udara menyebabkan sistem kekebalan tubuh manusia menjadi berkurang. Jika sistem imun tubuh berkurang, tubuh menjadi lebih mudah terserang berbagai macam penyakit.
Efek Procoagulant.
Efek procoagulant dapat mengganggu kelancaran sirkulasi darah di dalam tubuh. Hal ini menyebabkan polutan lebih mudah menyebar ke seluruh bagian tubuh. Contohnya adalah ultrafine PM.
Gejala yang sering muncul akibat menghirup udara yang tercemar adalah batuk yang terus menerus, infeksi pada saluran pernapasan, dan sesak napas. Perubahan fisiologis juga akan terlihat pada tekanan darah dan fungsi organ paru – paru.
Dampak jangka panjang yang paling parah adalah meningkatnya resiko kematian. Bagi wanita yang sedang hamil, polusi dapat menghambat perkembangan dan pertumbuhan janin di dalam rahim.
Cara Mengatasi Polusi Udara.
Program Langit Biru.
Sejak bulan Agustus tahun 1996, telah dicanangkan program langit biru. Program ini bertujuan untuk memperbaiki udara agar menjadi lebih baik setelah mengalami pencemaran. Salah satu wujud program ini adalah diberlakukannya program uji emisi untuk kendaraan bermotor agar polusi yang dihasilkan sesuai dengan batas toleransi dan tidak membahayakan.
Menyediakan Cerobong Asap.
Bagi pabrik maupun industri diwajibkan untuk menyediakan cerobong asap. Hal ini bertujuan agar asap gas hasil dari kegiatan industri tidak mencemari udara yang ada di sekitarnya sehingga pemukiman maupun lingkungan di sekitar pabrik tidak akan menghirup asap pabrik yang berbahaya.
Mengurangi Penggunaan Kendaraan Bermotor.
Kendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar fosil menghasilkan gas buang yang dapat mengganggu kesehatan jika dihirup. Oleh sebab itu salah satu cara yang dapat dilakukan adalah mengurangi kendaraan bermotor.
Mulailah membiasakan diri untuk menggunakan kendaraan umum jika hendak bepergian jarak jauh. Jika hanya berpegian dalam jarak dekat, Anda bisa berjalan kaki atau naik sepeda.
Membatasi Jumlah Kendaraan Bermotor.
Jumlah kendaraan bermotor yang semakin banyak tentu menandakan bahwa udara di lingkungan semakin tercemar karena setiap kendaraan bermotor mengeluarkan polusi. Oleh sebab itu, jumlah kendaraan tersebut harus dibatasi.
Kendaraan yang sudah tidak layak digunakan seperti bus-bus tua maupun kendaraan dengan asap mengepul sebaiknya tidak boleh beroperasi untuk mengurangi polusi udara.

ARTIKEL PERAN SERTA KENDARAAN BERMOTOR PADA POLUSI UDARA

A.      Pengertian Kendaraan Bermotor
          Kendaraan bermotor adalah kendaraan yang digerakkan oleh peralatan teknik untuk pergerakannya, dan digunakan untuk trasprotasi. Umumnya kendaraan bermotor menggunakan mesin pembakaran dalam.
B.       Keuntungan dan Kerugian Kendaraan Bermotor
          Kendaraan bermotor memiliki berbagai macam keuntungan diantaranya adalah kita menjadi lebih mudah bergerak dan mempercepat jarak tempuh dari suatu tempat ke tempat lainnya yang berjarak cukup jauh. Tetapi, kembali lagi segala sesuatunya pasti memiliki nilai positif dan negatif. Begitupun dengan kendaraan bermotor. Dan diantaranya kerugian yang diakibatkan oleh kendaraan bermotor adalah kemacetan. Diperkirakan ada sekitar 11 juta kendaraan bermotor yang melintas dijalan Jabodetabek setiap harinya. Jika dibandingkan dengan panjang dan luas jalan yang disediakan ternayata tidaklah sebanding dengan kendaraan yang melintasinya. Hasilnya, tentu saja kita harus mengjadapi kondisi mengantri di jalan atau macet, dan tentunya ada waktu yang terbuang. Adapun kerugian lainnya adalah polusi yang dikeluarkan dari asap kendaraan dan kecelekaan lalulintas.
C.      Bagaimanakah Kendaraan Bermotor Menghasilkan Polusi?
          Pembakaran didalam kendaraan bermotor dapat terjadi apabila terdapat bahan bakar, oksigen dan proses pembakaran. Tetapi tiga cara tersebut tidak menjamin terjadinya pembakaran sempurna. Untuk itu harus diatur jumlah oksigen atau udara dan jumlah bahan bakar yang akan dibakar dengan perbandingan tertentu. Pembakaran dapat sempurna jika udara dan bahan bakar dalam perbandingan yang ideal atau campuran yang mudah terbakar dengan nyala api dan semua oksigen dan bahan bakar terbakar tanpa sisa. Campuran bahan dan udara yang ideal adalah 15 kg udara dengan 1 kg bensin atau 900 liter udara dengan 1 liter bensin. Tetapi dalam prakteknya, pembakaran pada motor tidak akan pernah sempurna, maka pada gas buang sisa hasil pembakaran selalu terdapat sisa oksigen dan bahan bakar. Dan hasil gas buang yang lainnya adalah gas karbon monoksida (Co) dan karbon dioksida (Co2) . Karbon dioksida (Co2) dan karbon monoksida (Co) adalah zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran terhadap lingkungan.
                              
D.      Dampak Co dan Co2 yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor?
         Karbon monoksida (Co) adalah gas yang tidak berbau, tidak berasa, dan sukar larut dalam air. Gas karbon monoksida (Co) dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar yang terjadi akibat kekurangan oksigen atau udara dari jumlah yang diperlukan. Gas karbon monoksida (Co) ini bersifat racun bagi tubuh karena bila masuk ke dalam darah, Co dapat bereaksi dengan Hemoglobin (Hb) untuk membentuk karboksihemoglobin (COHb). Bila reaksi tersebut terjadi, maka kemampuan darah mengangkut gas oksigen (O2) untuk kepentingan pembakaran dalam tubuh akan menjadi ini diberkurang. Hal ini disebabkan kemampuan Hb untuk mengikat Co jauh lebih besar dibandingkan kemampuan Hb untuk mengikat gas O2. Persentase gas Co sebanyak 0,3% sudah merupakan racun yang sangat berbahaya karena apabila terhirup selama setengah jam secara terus menerus dapat mengakibatkan kematian. Selain itu kandungan COHb dalam darah dapat mengakibatkan terganggunya sistem urat syaraf dan fungsi tubuh pada konsentrasi rendah (2-10%) antara lain : penampilan agak tidak normal, mempengaruhi sistem syaraf sentral, reaksi panca indera tidak normal, benda kelihatan agak kabur, perubahan fungsi jantung dan pulmonadi. Jika terdapat konsentrasi tinggi COHb dalam darah (>10%) dapat mengakibatkan kematian. Pengaruh konsentrasi gas CO di udara sampai dengan 100 ppm terhadap tanaman. Besarnya emisi gas Co untuk mesin bensin yang menggunakan karburator berkisar antara 1,5% - 3,5% dan untuk mesin yang menggunakan EFI (Electronic Fuel Injection) berkisar antara 0,5% - 1,5%. Gas ini akan dihasilkan bila karbon yang terdapat dalam bensin terbakar tidak sempurna karena kekurangan oksigen. Hal ini terjadi apabila campuran udara dan bahan bakar lebih gemuk dari campuran stoichiometric, dan dapat terjadi selama idliing, pada beban rendah dan output maksimum.
         Karbon dioksida (Co2) adalah gas atmosfer yang terdiri dari satu atom karbon dan dua atom oksigen. Karbondioksida merupakan senyawa kimia yang banyak ditemukan dengan formula gas Co2 . karbondioksida merupakan salah satu bahan pencemar di udara. Karbondioksida ditimbulkan dari pembakaran bahan organik dengan oksigen dalamjumlah yang cukup. Gas Co2 juga dihasilkan oleh perbagai mikroorganisme, dan hasil pernapasan seluler. Tumbuhan menggunakan karbondioksida untuk fotosintesis, untuk membentuk karbohidrat dan gas O2.  Dampak pelepasan karbondioksida tidak dipahami oleh semua orang karena gas tersebut tidak berbau dan bukan toksik. Konsentrasi karbondioksida di atmosfer telah meningkat dari kira-kira 280 ppm pada abad ke -18 (sebelum era revolusi industri) menjadi 379 ppm pada tahun 2005.
        Menjelang tahun 2009 kadarnya meningkat menjadi 700 ppm Jika cara hidup manusia terus berlangsung seperti sekarang. Secara bandingan, planet lain seperti marikh, suhunya kira-kira 400o C dan 90% atmosfernya adalah karbondioksida. Gas karbondioksida yang terlalau menyebabkan udara panas di bumi terperangkap dan akhirnya suhu bumi meningkat dan lingkungan menjadi panas. Penyusutan lapisan ozon juga menyebabkan pemanasan global. Dampaknya adalah permukaan bumi menjadi panas, ekosistem terganggu, banjir sering terjadi, dan juga terjadinya fenomena alam yang tidak normal.
E.       Penanggulangan Polusi Udara dari Gas Co dan Co2
              Saat ini, pemanasan global telah menjadi isu global yang semakin penting di dunia dan diketahui telah menyebabkan beberapa dampak negatif bagi kehidupan manusia. Salah satu indikator yang digunakan dalam menganalisis isu pemanasan global adalah bertambahnya gas rumah kaca yang dihasilkan oleh Co dan Co2. Sejauh ini, berbagai upaya telah mulai dilakukan oleh manusia untuk mengurangi dampak pemanasan global, seperti program penanaman kembali (reboisasi), penghematan energi, penggunaan energi baru dan terbarukan, dan pemanfaatan berbagai teknologi carbon capture and storage (CCS). Beberapa cara yang dapat menanggulangi pencemaran udara oleh gas Co dan Co2 adalah reboisasi, menurunkan emisi karbon yang dihasilkan dari kendaraan bermotor, teknologi penyerapan karbondioksida dengan kultur fitoplankton, dan padang rumput sumber biofuel unggulan masa depan.
BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan
           Proses pembakaran didalam mesin kendaraan bermotor menghasilkan sisa-sisa pembakaran yang dapat merugikan bagi manusia dan lingkungan. Dan salah satu zat yang dihasilkan dari sisa pembakaran mesin kendaraan bermotor adalah gas karbon monoksida (Co) dan karbon dioksida (Co2). Gas Co dan Co2 dapat mengakibatkan pemanasan global dan gangguan kesehatan pada manusia. Untuk mengatasi peningkatan gas Co dan Co2 harus di lakukan penanggulangan seperti halnya reboisasi, menurunkan emisi karbon, teknologi penyerapan karbondioksida, padang rumput sumber biofuel unggulan masa depan.
B.       Saran
           Sebagai manusia kita perlu menjaga keseimbangan alam dan menjaga kelestarian alam dengan ikut membantu mengurangi gas karbon monoksida  (Co) dan karbon dioksida (Co2). Kita sebagai aktor yang berperan dalam perkembangan kendaraan bermotor di masa depan harus mengeluarkan ide-ide yang lebih ramah lingkungan dalam menciptakan atau merancang kendaraan bermotor.

PENGERTIAN PENCEMARAN UDARA

Pencemaran Lingkungan atau polusi adalah proses masuknya polutan ke dalam suatu lingkungan sehingga dapat menurunkan kualitas lingkungan tersebut. Menurut Undang-undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 tahun 1982, pencemaran lingkungan atau polusi adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.

Menurut UU No. 32 tahun 2009, pencemaran lingkungan hidup adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan.

Yang dikatakan sebagai polutan adalah suatu zat atau bahan yang kadarnya melebihi ambang batas serta berada pada waktu dan tempat yang tidak tepat, sehingga merupakan bahan pencemar lingkungan, misalnya: bahan kimia, debu, panas dan suara. Polutan tersebut dapat menyebabkan lingkungan menjadi tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya dan akhirnya malah merugikan manusia dan makhluk hidup lainnya.

Berdasarkan lingkungan yang terkena polutan (tempat terjadinya), pencemaran lingkungan dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
  • Pencemaran air
  • Pencemaran tanah
  • Pencemaran udara
  •  
    Pencemaran Udara adalah peristiwa masuknya, atau tercampurnya, polutan (unsur-unsur berbahaya) ke dalam lapisan udara (atmosfer) yang dapat mengakibatkan menurunnya kualitas udara (lingkungan).

    Menurut Salim yang dikutip oleh Utami (2005) pencemaran udara diartikan sebagai keadaan atmosfir, dimana satu atau lebih bahan-bahan polusi yang jumlah dan konsentrasinya dapat membahayakan kesehatan mahluk hidup, merusak properti, mengurangi kenyamanan di udara. Berdasarkan definisi ini maka segala bahan padat, gas dan cair yang ada di udara yang dapat menimbulkan rasa tidak nyaman disebut polutan udara.

    Pencemaran udara diartikan sebagai adanya bahan-bahan atau zat-zat asing di dalam udara yang menyebabkan perubahan susunan (komposisi) udara dari keadaan normalnya (Wisnu, Dampak pencemaran lingkungan : 27)

    Jadi, Pencemaran udara adalah masuknya, atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya ke dalam atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan, gangguan pada kesehatan manusia secara umum serta menurunkan kualitas lingkungan.

COVID-19 SUDAH DI RENCANAKAN? TERBUKTI DENGAN KEHADIRAN ORANG2 TANPA IDENTITAS TAHUN 2018?

 Saya sudah mengangkat kehadiran orang2 tanpa identitas yang masuk ke rumah kami secara misterius mengaku datang dari 3 daerah beda, ayah ib...