Sabtu, 12 September 2020

MEGARIZA RUNTUWENE DAN KISAH OKTOBER 2019

 Dear kawan. Hari ini, Sabtu 12 September 2020 saya ingin meng kisahkan, bagaimana sesuatu yg aneh terjadi dalam hidup saya. 

Saya orang yang sangat kuat dalam hidup saya, ketika dewasapun masuk rumah sakit tahun 2015, masuk subuh paginya langsung pulang rumah. Kemudian saya menjalankan aktifitas yg biasa saya lakukan yaitu kuliah. 

Tahun 2017 karena pertolongan Tuhan saya berhasil mendapatkan Sarjana Pendidikan Fisika.

Tahun 2017 saya langsung mengajar dan saya mengajar sampai 2018. 

2019 awal saya putuskan untuk berbisnis, macam2 bisnis saya coba, bahkan saya juga pernah jadi mitra go clean. Untuk menopang ekonomi saya, tentunya saya sangat sehat dan prima.

Suatu ketika Oktober 2019, saya balik ke rumah orang tua saya di samping SLB Airmadidi. Saya tidak pulang2 ke rumah karena sibuk cari duit, waktu itu, saya pulang ke rumah dengan tujuan istirahat sejenak dari rutinitas saya.

Di rumah kami ada orang asing yg di tampung ayah saya di belakang rumah, dia mengaku bernama Yopie Berwulo, dia mengaku asal Ambon, tapi sampai hari ini saya belum percaya kalau dia orang Ambon karena dari ciri-cirinya jelas dia bukan Ambon, kemudian dia juga mengaku pernah kerja di Freeport dan saya tidak percaya juga karena dia saat datang pertama kali mengendarai mobil agak patah2, nanti cukup lancar belajar mobil disini, kalau dia mengaku operator alat berat sudah pasti SIM B2 UMUM, sim Internasional demikian mana mungkin agak kelabakan mengendarai mobil waktu itu. Dia berkata dia Asal Ambon tapi dari Papua. Kemudian saat datang ke rumah orang tua saya dia tidak punya DOKUMEN2 KEPEBDUDUKAN. Yg jelas dia tidak pernah dan tidak mau menunjukkan dokumen2 kependudukannya. Dia kemudian mendapatkan dokumennya di MINUT. Dia mendatangkan istrinya yg posisinya katanys dari Jawa, tapi asli Bolmong (kata dia). Nama istrinya Yustin Mangare, mereka mengaku anak dari opa Mangare yg kakek buta asal Tanggari. Si Yustin mengaku ibunya asli Bolmong, istri ke berapa dari si opa Mangare itu. Si istrinya juga TIDAK ADA DOKUMEN KEPENDUDUKAN, dan di terima di rumah. Mereka mengaku 1 keluarga tapi waktu itu TIDAK ADA KARTU KELUARGA, KTP. Kemudian suami istri ini mendatangkan anak mereka yang bernama Aldy Berwulo, katanya anak itu posisinya waktu itu di Ambon, saat dilihat2 anak itu sama sekali tidak mirip dengan si YOPIE dan YUSTIN yg mengaku orang tuanya, lagi2 mereka menjelaskan anak itu katanya, anak pertama Yustin dengan suami pertamanya, yg katanya ayah Aldi ini orang Bugis, tidak tahu benar atau tidak keterangannya, tapi kata Si Yustin, itu bukan anak kandung Yopie, tapi hanya di berikan marga Berwulo, krn sudah diakui Yopie sbg anak. Yang anehnya si Yustin ini mengaku anak pertamanya Aldy, namun si Yustin ini mengaku umurnya 35 tahun, anaknya Aldy 17 tahun, maka Yustin ketika mengandung Aldy usia 18 tahun, kemudian dia mengaku sudah puluhan tahun tidak bertemu anaknya itu??? Coba telaah cerita ini, apakah ini masuk akal?

Yg lebih gila lagi dari keterangan mereka, katanya si Aldy tinggal di keluarganya Yopie di Ambon, sedangkan ayah si Aldy kan di Bugis. Kenapa bisa tinggal di keluarga Yopie?

Katanya Aldi di datangkan dari Ambon. Parahnya lagi, anak itu, si Aldy yg sudah se dewasa itu, usia belasan tahun, AKTA KELAHIRAN pun tidak ada. Si Yustin mengaku awalnya mereka pengusaha di Papua, tapi setelah lama2 dia mengaku pelacur. Mana yg benar, dia pengusaha atau pelacur? Mereka mengaku dari bar, hidup di bar, tapi sudah bertobat. Saya kok, tidak bisa percaya ?

...

Suatu ketika, muncul juga di hadapan gua, anak laki2, namanya Rasya Berwulo, yg lagi2 tidak mirip dengan Yopie Yustin, anak itu sedikit putih kulitnya dan agak tampan, itu jelas tidak mungkin anak mereka. 

Mereka lagi2 menjelaskan, anak laki2 itu, namanya Rasya Berwulo, anak ke dua mereka, katanya bukan anak kandung Yopie juga, tapi diberikan marga Berwulo, diakui anak oleh si Yopie. Kata mereka ayahnya Rasya tentara di Tanah Toraja. Gua pernah check hp si Yopie waktu dia tinggalkan di rumah kami untuk charge battrey. gua periksa kontaknya, ada nama Ayah Rasya. Kemungkinan so Yopie memang masih ada kontak dgn Ayah Rasya. 

Kemudian anak bungsu mereka yg perempuan yg bernama Andini Berwulo atau biasa di panggil Nadin, anak itu yg katanya anak kandung mereka.

Ketiga anak2 ini, baik anak kandung atau bukan, tiga2nya saat datang ke Minahasa Utara, sama sekali TIDAK MEMILIKI DOKUMEN2 KEPENDUDUKAN.

Mereka bisa masuk ke rumah dan di terima di rumah, krn mereka modus mau berjemaat, dan ayah saya yg sedang masa perintisan menerima mereka. Cara mereka masuk ke rumah pun cukup menarik. Duluan ke Gereja si kakek buta yg katanya mendapat informasi dari pala Cheng kalau ada Gereja Pantekosta. Padahal ada banyak Gereja Pantekosta juga. Anehnya setelah Yopie Yustin tinggal di rumah, si kakek buta itu justru tidak pernah lagi masuk Gereja, padahal sudah di belakang rumah posisi mereka tinggal, pas di belakang rumah gereja. Dulunya waktu masih di kost2an pala Cheng, si opa ini datang walau harus menyebrang jalan, tapi aneh pas sudah di belakang rumah gereja, dia sudah tidak pernah datang lagi.

Berarti opa buts tersebut sebagai pembuka jalan untuk masuk di dalam Gereja. Pasti ini ada tujuan.

Gua waktu itu, nggak curiga, walaupun waktu gua mengajar gua udah liat gerak gerik mereka yg cukup mencurigakan, dan bokap nyokap gua bilang mereka mengaku Kristiani, tapi jujur saja, kami yg lama bergaul di Gereja, bisa merasakan mana yg asli mana yg palsu. 

Di tunjang dari keterangan2 mereka yg beda2, di tunjang juga dari wajah anak2 mereka yg beda2, di tunjang juga dari tanpa dokumen2 kependudukan, akhirnya gua pun mulai menyelidiki mereka pelan2.

Oktober 2019, gua tidur siang. Di kasur kamar muka, gua fit2 loh,kuat2 semangat2 cari uang. Tiba2 pas bangun seperti ada sesuatu di tenggorokan gua yg membuat perasaan gua nggak enak. 

Pas gua bangun, gua diare malamnya, setelah diare gua jadi lemes terus, entah karena apa. Setiap hari lemas seperti mau mati. Oktober 2019. Gua dan pasngan gua sehat2, kami mencari nafkah. Tiba2 sakit saat gua datang ke rumah orang tua gua.

Awalnya gua nggak curiga sama mereka. Sampai suatu ketika beberapa kali gua liat si Yopie dan Yustin seperti meletakkan sesuatu di dekat kamar gua, dan mereka saat menanam seperti memperhatikan sekitar, seperti tidak ingin dilihat orang aktifitas mereka, entah apa yg mereka tanam. Setiap malam, mereka datang di rumah, kaki saya terasa lemas. Di depan rumah kami mereka pernah menanam, tanamannya di tutupi semua, setelah itu mereka pindahkan apa yg mereka tanam ke bagian kebun belakang. Kemudian mereka ganti tanam sayur di bagian yg mereka tutup awalnya, sayur itu dibuka, dan sayurnya daunnya robek2, menakutkan, itu bukan hanya soal hama, tapi mungkin zat apa yg terkandung di tanah itu. Kemudian tanah itu tidak di tanami lagi seusai peristiwa caisin yg daunnya sobek2. Si yopie mulai menanam milu di depan jalan raya dan tanah yg mereka pakai menanam di tutup semuanya itu kini rumputnya panjang dan tidak dipakai lagi. Kejadian itu Oktober 2019. Gua yg fit, prima, tiba2 jadi lemas dan bolak balik RS, gua periksa ke dokter jantung hasil pemeriksaan spesialist jantung, JANTUNG NORMAL, periksa ke SPESIALIST PENYAKIT DALAM, hasilnya semua normal, check lab SEMUA NORMAL. Tapi kenapa bisa sakit?

Jadi, itu sakit apa?

Orang tua gua bilang itu sakit di kepala gua, krn gak ada obatnya. Orang tua gua, bilang itu karena mereka melindungi Yopie Yustin saat gua sedang mencari kebenaran.

Kemudian, gua nggak bisa terima kejadian itu, karena setelah gua keluar dari rumah orang tua gua, gua sehat, itu Januari 2020. 

Akhirnya gua paham, itu bukan kejadian biasa. 

Gua lapor, inbox, ke presiden, ke petinggi2 negara ini, ke polisi yg gua percaya pak Pitra gua inbox, semua TIDAK MERESPON. 

Ketika itu gua buka di social media, akhirnya ormas LMI merespon. Karena pressure dari LMI, akhirnya polisi turun tangan, tapi sialnya polisi di berikan banyak keterangan palsu oleh orang tua saya dan paman saya, mereka membuat seolah olah saya lapor karena saya benci atau tidak suka mereka secara personal. Tapi, sebenarnya saya LAPOR KARENA SAYA MENCARI KEADILAN.

Kenapa saya yang sehat2 dibuat sakit pada OKTOBER 2019?

APA SALAH SAYA PADA KALIAN?

...

Setelah saya keluar dari rumah orang tua saya, maka mulailah PANDEMI COVID-19, saya sudah mulai sehat. 

Tapi jujur saja sampai hari ini saya belum bisa 100% seperti dulu. SAYA SANGAT MENCINTAI HIDUP SAYA, SAYA PUNYA BANYAK RENCANA MASA DEPAN YG INGIN SAYA WUJUDKAN. SAYA SELAMA HIDUP SAYA SELALU BERJUANG UNTUK MEMPERBAIKI KESULITAN HIDUP DAN AKHIRNYA SAYA DI HENTIKAN OKTOBER 2019 DENGAN PENYAKIT YG TIDAK KUNJUNG HENTI. SAYA BENAR2 TIDAK AKAN MENGAMPUNI SIAPAPUN YG SUDAH DENGAN SENGAJA MEMASUKKAN PENYAKIT INI KETUBUH SAYA DUNIA DAN AKHIRAT!

KARENA HIDUP SAYA INI TERLALU BERHARGA UNTUK DI BUAT DEMIKIAN.

Saya tau TUHAN ITU ADIL. TUHAN TIDAK AKAN MEMBIARKAN KEJAHATAN MERAJARELA.

Manusia bisa putar2, tapi TUHAN tidak!

Tuhan tau kebenaran semua ini, tinggal tunggu waktu saja.

Mereka menghancurkan hidup sya.

Bertahun tahun saya membangunnya, dan entah apa yg mereka lakukan Oktober 2019 lalu, itu jadi pengalaman terpahit dalam hidup saya dan saya pastikan SAYA TIDAK AKAN MATI SEMUDAH ITU!!!

Saya bersumpah, jika terjadi apa2 pada diri saya ataupun pasangan saya, saya pastikan saya habisi kalian semua yg TERLIBAT. 

KARENA SAYA ORANG SEHAT, PASANGAN SAYA JUGA, KAMI MEMBANGUN HIDUP DAN MASA DEPAN BERSAMA, SAYA TIDAK AKAN PERNAH IKHLAS HIDUP KAMI DIRUSAK BEGITU SAJA.

Waktu saya lapor, percuma, kapolsek dan 2 anak buah mereka datang, tapi tidak ada pengaruh apa2. Orang2 itu tidak diperiksa, tidak diberikan tindakan apa2. Mereka kibulin saya, bongkar rumah di belakang rumah gereja tapi mereka pindah di lokasi SLB saja, dekat posisi om Kumbang. 

Mereka mendekati keluarga kami untuk memusuhi saya yg adalah korban agar jika terjadi apa2 sekiranya pada kami, maka semua lewat.

Pak Presiden Joko Widodo, pak Menteri Terawan, pak Basuki Tjahaya Purnama, bu Felly Estelita Runtuwene, Gubernur Olly Dondokambey, bupati Vonnie Panambunan, dan semuanya, TOLONG BANTU SAYA, SAYA HANYA INGIN HIDUP SAYA BALIK SEPERTI DULU LAGI. KAMI PUNYA BANYAK RENCANA MASA DEPAN, KAMI TIDAK INGIN DI HENTIKAN DENGAN CARA SEPERTI INI.

Saya minta keadilan, tolong berikan keadilan, tolong usut kasus ini sampai tuntas. 

Ini bukan pure penyakit, pasti ada yg mendasari.

Saya tidak akan pernah rela tubuh saya JADI BAHAN PERCOBAAN UNTUK APAPUN ITU. SAYA SANGAT MENGHARGAI TUBUH INI DAN SAYA JUGA PUNYA ORANG YG SAYA CINTAI.

SAYA BERSUMPAH, SAYA AKAN HABISI MEREKA YG TERLIBAT JIKA TERJADI APA2 PADA HIDUP KAMI. SEHELAI SAJA RAMBUT JATUH, SAYA TAHU DAN SANGAT PAHAM SIAPA YG HARUS BERTANGGUNG JAWAB.

SAYA SUDAH MENGUPAYAKAN PROSES HUKUM, TAPI BULLSHIT!

POLISI TIDAK SERIUS!

SAYA TIDAK AKAN PAKAI HUKUM2 LAGI, KARENA KETIKA MEREKA MENCELAKAI SAYA, TIDAK ADA KATA HUKUM BAHKAN KETIKA SAYA MINTA KEADILAN TIDAK ADA HUKUM. 

Saya bersumpah, saya akan habisi mereka jika terjadi apa2 dalam hidup kami!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

COVID-19 SUDAH DI RENCANAKAN? TERBUKTI DENGAN KEHADIRAN ORANG2 TANPA IDENTITAS TAHUN 2018?

 Saya sudah mengangkat kehadiran orang2 tanpa identitas yang masuk ke rumah kami secara misterius mengaku datang dari 3 daerah beda, ayah ib...