Jumat, 03 Oktober 2014

AKIBATNEGATIF POLUSI UDARA DAN CARA MENGATASI

Polusi udara merupakan proses masuknya unsur – unsur atau zat berbahaya ke dalam atmosfer. Unsur atau zat tersebut dapat mengganggu kesehatan manusia dan menurunkan kualitas lingkungan. Hasilnya, lingkungan pun menjadi rusak.
Beberapa bahan yang dapat mencemari udara di antaranya adalah Nitrogen dioksida (NO2), Karbon Dioksida (CO2), CFC, Timah. Hydro Carbon, Sulfur Dioksida, Karbon Monoksida, dan benda partikulat.
Aktivitas yang dilakukan manusia dapat mempengaruhi tingkat keparahan pencemaran udara di antaranya adalah kegiatan yang dilakukan oleh industri, kegiatan pabrik, dan kendaraan yang mengeluarkan asap.
Beberapa sumber alami juga dapat menyebabkan pencemaran udara di antaranya adalah aktivitas gunung berapi, nitrifikasi biologi, denitrifikasi biologi, dan kebakaran hutan.
Beberapa sumber lain yang dapat menyebabkan pencemaran udara adalah kebocoran pada tangki klor, transportasi ammonia, uap pelarut organik, dan gas metana dari tempat pembuangan sampah.
Dampak Polusi Udara Terhadap Kesehatan.
Polusi udara dapat mempengaruhi kesehatan manusia dan menyebabkan gejala penyakit. Gejala – gejala tersebut di antaranya adalah sebagai berikut.
Inflamasi.
Ozon maupun PM dapat menyebabkan inflamasi atau radang pada paru – paru. Jika terjadi radang, hal ini dapat menurunkan fungsi paru – paru pada tubuh manusia sehingga menimbulkan masalah kesehatan.
Radikal Bebas.
Pencemaran udara akibat asap kendaraan bermotor maupun aktivitas manusia dapat menyebabkan stres oksidatif atau radikal bebas. Radikal bebas menyebabkan kulit menjadi keriput dan penuaan dini.
Gangguan Sistem Imun Tubuh.
Adanya pencemaran udara menyebabkan sistem kekebalan tubuh manusia menjadi berkurang. Jika sistem imun tubuh berkurang, tubuh menjadi lebih mudah terserang berbagai macam penyakit.
Efek Procoagulant.
Efek procoagulant dapat mengganggu kelancaran sirkulasi darah di dalam tubuh. Hal ini menyebabkan polutan lebih mudah menyebar ke seluruh bagian tubuh. Contohnya adalah ultrafine PM.
Gejala yang sering muncul akibat menghirup udara yang tercemar adalah batuk yang terus menerus, infeksi pada saluran pernapasan, dan sesak napas. Perubahan fisiologis juga akan terlihat pada tekanan darah dan fungsi organ paru – paru.
Dampak jangka panjang yang paling parah adalah meningkatnya resiko kematian. Bagi wanita yang sedang hamil, polusi dapat menghambat perkembangan dan pertumbuhan janin di dalam rahim.
Cara Mengatasi Polusi Udara.
Program Langit Biru.
Sejak bulan Agustus tahun 1996, telah dicanangkan program langit biru. Program ini bertujuan untuk memperbaiki udara agar menjadi lebih baik setelah mengalami pencemaran. Salah satu wujud program ini adalah diberlakukannya program uji emisi untuk kendaraan bermotor agar polusi yang dihasilkan sesuai dengan batas toleransi dan tidak membahayakan.
Menyediakan Cerobong Asap.
Bagi pabrik maupun industri diwajibkan untuk menyediakan cerobong asap. Hal ini bertujuan agar asap gas hasil dari kegiatan industri tidak mencemari udara yang ada di sekitarnya sehingga pemukiman maupun lingkungan di sekitar pabrik tidak akan menghirup asap pabrik yang berbahaya.
Mengurangi Penggunaan Kendaraan Bermotor.
Kendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar fosil menghasilkan gas buang yang dapat mengganggu kesehatan jika dihirup. Oleh sebab itu salah satu cara yang dapat dilakukan adalah mengurangi kendaraan bermotor.
Mulailah membiasakan diri untuk menggunakan kendaraan umum jika hendak bepergian jarak jauh. Jika hanya berpegian dalam jarak dekat, Anda bisa berjalan kaki atau naik sepeda.
Membatasi Jumlah Kendaraan Bermotor.
Jumlah kendaraan bermotor yang semakin banyak tentu menandakan bahwa udara di lingkungan semakin tercemar karena setiap kendaraan bermotor mengeluarkan polusi. Oleh sebab itu, jumlah kendaraan tersebut harus dibatasi.
Kendaraan yang sudah tidak layak digunakan seperti bus-bus tua maupun kendaraan dengan asap mengepul sebaiknya tidak boleh beroperasi untuk mengurangi polusi udara.

ARTIKEL PERAN SERTA KENDARAAN BERMOTOR PADA POLUSI UDARA

A.      Pengertian Kendaraan Bermotor
          Kendaraan bermotor adalah kendaraan yang digerakkan oleh peralatan teknik untuk pergerakannya, dan digunakan untuk trasprotasi. Umumnya kendaraan bermotor menggunakan mesin pembakaran dalam.
B.       Keuntungan dan Kerugian Kendaraan Bermotor
          Kendaraan bermotor memiliki berbagai macam keuntungan diantaranya adalah kita menjadi lebih mudah bergerak dan mempercepat jarak tempuh dari suatu tempat ke tempat lainnya yang berjarak cukup jauh. Tetapi, kembali lagi segala sesuatunya pasti memiliki nilai positif dan negatif. Begitupun dengan kendaraan bermotor. Dan diantaranya kerugian yang diakibatkan oleh kendaraan bermotor adalah kemacetan. Diperkirakan ada sekitar 11 juta kendaraan bermotor yang melintas dijalan Jabodetabek setiap harinya. Jika dibandingkan dengan panjang dan luas jalan yang disediakan ternayata tidaklah sebanding dengan kendaraan yang melintasinya. Hasilnya, tentu saja kita harus mengjadapi kondisi mengantri di jalan atau macet, dan tentunya ada waktu yang terbuang. Adapun kerugian lainnya adalah polusi yang dikeluarkan dari asap kendaraan dan kecelekaan lalulintas.
C.      Bagaimanakah Kendaraan Bermotor Menghasilkan Polusi?
          Pembakaran didalam kendaraan bermotor dapat terjadi apabila terdapat bahan bakar, oksigen dan proses pembakaran. Tetapi tiga cara tersebut tidak menjamin terjadinya pembakaran sempurna. Untuk itu harus diatur jumlah oksigen atau udara dan jumlah bahan bakar yang akan dibakar dengan perbandingan tertentu. Pembakaran dapat sempurna jika udara dan bahan bakar dalam perbandingan yang ideal atau campuran yang mudah terbakar dengan nyala api dan semua oksigen dan bahan bakar terbakar tanpa sisa. Campuran bahan dan udara yang ideal adalah 15 kg udara dengan 1 kg bensin atau 900 liter udara dengan 1 liter bensin. Tetapi dalam prakteknya, pembakaran pada motor tidak akan pernah sempurna, maka pada gas buang sisa hasil pembakaran selalu terdapat sisa oksigen dan bahan bakar. Dan hasil gas buang yang lainnya adalah gas karbon monoksida (Co) dan karbon dioksida (Co2) . Karbon dioksida (Co2) dan karbon monoksida (Co) adalah zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran terhadap lingkungan.
                              
D.      Dampak Co dan Co2 yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor?
         Karbon monoksida (Co) adalah gas yang tidak berbau, tidak berasa, dan sukar larut dalam air. Gas karbon monoksida (Co) dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar yang terjadi akibat kekurangan oksigen atau udara dari jumlah yang diperlukan. Gas karbon monoksida (Co) ini bersifat racun bagi tubuh karena bila masuk ke dalam darah, Co dapat bereaksi dengan Hemoglobin (Hb) untuk membentuk karboksihemoglobin (COHb). Bila reaksi tersebut terjadi, maka kemampuan darah mengangkut gas oksigen (O2) untuk kepentingan pembakaran dalam tubuh akan menjadi ini diberkurang. Hal ini disebabkan kemampuan Hb untuk mengikat Co jauh lebih besar dibandingkan kemampuan Hb untuk mengikat gas O2. Persentase gas Co sebanyak 0,3% sudah merupakan racun yang sangat berbahaya karena apabila terhirup selama setengah jam secara terus menerus dapat mengakibatkan kematian. Selain itu kandungan COHb dalam darah dapat mengakibatkan terganggunya sistem urat syaraf dan fungsi tubuh pada konsentrasi rendah (2-10%) antara lain : penampilan agak tidak normal, mempengaruhi sistem syaraf sentral, reaksi panca indera tidak normal, benda kelihatan agak kabur, perubahan fungsi jantung dan pulmonadi. Jika terdapat konsentrasi tinggi COHb dalam darah (>10%) dapat mengakibatkan kematian. Pengaruh konsentrasi gas CO di udara sampai dengan 100 ppm terhadap tanaman. Besarnya emisi gas Co untuk mesin bensin yang menggunakan karburator berkisar antara 1,5% - 3,5% dan untuk mesin yang menggunakan EFI (Electronic Fuel Injection) berkisar antara 0,5% - 1,5%. Gas ini akan dihasilkan bila karbon yang terdapat dalam bensin terbakar tidak sempurna karena kekurangan oksigen. Hal ini terjadi apabila campuran udara dan bahan bakar lebih gemuk dari campuran stoichiometric, dan dapat terjadi selama idliing, pada beban rendah dan output maksimum.
         Karbon dioksida (Co2) adalah gas atmosfer yang terdiri dari satu atom karbon dan dua atom oksigen. Karbondioksida merupakan senyawa kimia yang banyak ditemukan dengan formula gas Co2 . karbondioksida merupakan salah satu bahan pencemar di udara. Karbondioksida ditimbulkan dari pembakaran bahan organik dengan oksigen dalamjumlah yang cukup. Gas Co2 juga dihasilkan oleh perbagai mikroorganisme, dan hasil pernapasan seluler. Tumbuhan menggunakan karbondioksida untuk fotosintesis, untuk membentuk karbohidrat dan gas O2.  Dampak pelepasan karbondioksida tidak dipahami oleh semua orang karena gas tersebut tidak berbau dan bukan toksik. Konsentrasi karbondioksida di atmosfer telah meningkat dari kira-kira 280 ppm pada abad ke -18 (sebelum era revolusi industri) menjadi 379 ppm pada tahun 2005.
        Menjelang tahun 2009 kadarnya meningkat menjadi 700 ppm Jika cara hidup manusia terus berlangsung seperti sekarang. Secara bandingan, planet lain seperti marikh, suhunya kira-kira 400o C dan 90% atmosfernya adalah karbondioksida. Gas karbondioksida yang terlalau menyebabkan udara panas di bumi terperangkap dan akhirnya suhu bumi meningkat dan lingkungan menjadi panas. Penyusutan lapisan ozon juga menyebabkan pemanasan global. Dampaknya adalah permukaan bumi menjadi panas, ekosistem terganggu, banjir sering terjadi, dan juga terjadinya fenomena alam yang tidak normal.
E.       Penanggulangan Polusi Udara dari Gas Co dan Co2
              Saat ini, pemanasan global telah menjadi isu global yang semakin penting di dunia dan diketahui telah menyebabkan beberapa dampak negatif bagi kehidupan manusia. Salah satu indikator yang digunakan dalam menganalisis isu pemanasan global adalah bertambahnya gas rumah kaca yang dihasilkan oleh Co dan Co2. Sejauh ini, berbagai upaya telah mulai dilakukan oleh manusia untuk mengurangi dampak pemanasan global, seperti program penanaman kembali (reboisasi), penghematan energi, penggunaan energi baru dan terbarukan, dan pemanfaatan berbagai teknologi carbon capture and storage (CCS). Beberapa cara yang dapat menanggulangi pencemaran udara oleh gas Co dan Co2 adalah reboisasi, menurunkan emisi karbon yang dihasilkan dari kendaraan bermotor, teknologi penyerapan karbondioksida dengan kultur fitoplankton, dan padang rumput sumber biofuel unggulan masa depan.
BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan
           Proses pembakaran didalam mesin kendaraan bermotor menghasilkan sisa-sisa pembakaran yang dapat merugikan bagi manusia dan lingkungan. Dan salah satu zat yang dihasilkan dari sisa pembakaran mesin kendaraan bermotor adalah gas karbon monoksida (Co) dan karbon dioksida (Co2). Gas Co dan Co2 dapat mengakibatkan pemanasan global dan gangguan kesehatan pada manusia. Untuk mengatasi peningkatan gas Co dan Co2 harus di lakukan penanggulangan seperti halnya reboisasi, menurunkan emisi karbon, teknologi penyerapan karbondioksida, padang rumput sumber biofuel unggulan masa depan.
B.       Saran
           Sebagai manusia kita perlu menjaga keseimbangan alam dan menjaga kelestarian alam dengan ikut membantu mengurangi gas karbon monoksida  (Co) dan karbon dioksida (Co2). Kita sebagai aktor yang berperan dalam perkembangan kendaraan bermotor di masa depan harus mengeluarkan ide-ide yang lebih ramah lingkungan dalam menciptakan atau merancang kendaraan bermotor.

PENGERTIAN PENCEMARAN UDARA

Pencemaran Lingkungan atau polusi adalah proses masuknya polutan ke dalam suatu lingkungan sehingga dapat menurunkan kualitas lingkungan tersebut. Menurut Undang-undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 tahun 1982, pencemaran lingkungan atau polusi adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.

Menurut UU No. 32 tahun 2009, pencemaran lingkungan hidup adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan.

Yang dikatakan sebagai polutan adalah suatu zat atau bahan yang kadarnya melebihi ambang batas serta berada pada waktu dan tempat yang tidak tepat, sehingga merupakan bahan pencemar lingkungan, misalnya: bahan kimia, debu, panas dan suara. Polutan tersebut dapat menyebabkan lingkungan menjadi tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya dan akhirnya malah merugikan manusia dan makhluk hidup lainnya.

Berdasarkan lingkungan yang terkena polutan (tempat terjadinya), pencemaran lingkungan dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
  • Pencemaran air
  • Pencemaran tanah
  • Pencemaran udara
  •  
    Pencemaran Udara adalah peristiwa masuknya, atau tercampurnya, polutan (unsur-unsur berbahaya) ke dalam lapisan udara (atmosfer) yang dapat mengakibatkan menurunnya kualitas udara (lingkungan).

    Menurut Salim yang dikutip oleh Utami (2005) pencemaran udara diartikan sebagai keadaan atmosfir, dimana satu atau lebih bahan-bahan polusi yang jumlah dan konsentrasinya dapat membahayakan kesehatan mahluk hidup, merusak properti, mengurangi kenyamanan di udara. Berdasarkan definisi ini maka segala bahan padat, gas dan cair yang ada di udara yang dapat menimbulkan rasa tidak nyaman disebut polutan udara.

    Pencemaran udara diartikan sebagai adanya bahan-bahan atau zat-zat asing di dalam udara yang menyebabkan perubahan susunan (komposisi) udara dari keadaan normalnya (Wisnu, Dampak pencemaran lingkungan : 27)

    Jadi, Pencemaran udara adalah masuknya, atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya ke dalam atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan, gangguan pada kesehatan manusia secara umum serta menurunkan kualitas lingkungan.

Selasa, 12 Agustus 2014

KESALAHAN-KESALAHAN DALAM PENGUKURAN 2 (TUGAS ALAT UKUR)

1. Kesalahan dalam Pengukuran
Dalam pengukuran besaran fisis menggunakan alat ukur atau instrumen, kalian tidak mungkin mendapatkan nilai benar. Namun, selalu mempunyai ketidakpastian yang disebabkan oleh kesalahan-kesalahan dalam pengukuran. Kesalahan dalam pengukuran dapat digolongkan menjadi kesalahan umum, kesalahan sistematis, dan kesalahan acak. Berikut akan kita bahas macam-macam kesalahan tersebut.
a. Kesalahan Umum
Kesalahan yang dilakukan oleh seseorang ketika mengukur termasuk dalam kesalahan umum. Kesalahan umum yaitu kesalahan yang disebabkan oleh pengamat. Kesalahan ini dapat disebabkan karena pengamat kurang terampil dalam menggunakan instrumen, posisi mata saat membaca skala yang tidak benar, dan kekeliruan dalam membaca skala. Perhatikan Gambar 1.6.
Gambar 1.6 Posisi mata saat membaca skala yang salah dan benar
Gambar 1.6 Posisi mata saat membaca skala yang salah dan benar.
b. Kesalahan Sistematis
Kesalahan yang disebabkan oleh kesalahan alat ukur atau instrumen disebut kesalahan sistematis. Kesalahan sistematis dapat terjadi karena:
1) Kesalahan titik nol yang telah bergeser dari titik yang sebenarnya.
2) Kesalahan kalibrasi yaitu kesalahan yang terjadi akibat adanya penyesuaian pembubuhan nilai pada garis skala saat pembuatan alat.
3) Kesalahan alat lainnya. Misalnya, melemahnya pegas yang digunakan pada neraca pegas sehingga dapat memengaruhi gerak jarum penunjuk.
c. Kesalahan Acak
Selain kesalahan pengamat dan alat ukur, kondisi lingkungan yang tidak menentu bisa menyebabkan kesalahan pengukuran. Kesalahan pengukuran yang disebabkan oleh kondisi lingkungan disebut kesalahan acak. Misalnya, fluktuasi-fluktuasi kecil pada saat pengukuran e/m (perbandingan muatan dan massa elektron). Fluktuasi (naik turun) kecil ini bisa disebabkan oleh adanya gerak Brown molekul udara, fluktuasi tegangan baterai, dan kebisingan (noise) elektronik yang besifat acak dan sukar dikendalikan.
2. Ketidakpastian Pengukuran
Kesalahan-kesalahan dalam pengukuran menyebabkan hasil pengukuran tidak bisa dipastikan sempurna. Dengan kata lain, terdapat suatu ketidakpastian dalam pengukuran. Dalam penyusunan laporan hasil praktikum fisika, hasil pengukuran yang kalian lakukan harus dituliskan sebagai:
x = x0 + Δx
Keterangan:
x = hasil pengamatan
x0 = pendekatan terhadap nilai benar.
Δx = nilai ketidakpastian.
Arti dari penulisan tersebut adalah hasil pengukuran (x) yang benar berada di antara x – Δx dan x + Δx. Penentuan x0 dan Δx tergantung pada pengukuran tunggal atau pengukuran ganda atau berulang.
a. Ketidakpastian dalam Pengukuran Tunggal
Jika mengukur panjang meja dengan sebuah penggaris, kalian mungkin akan mengukurnya satu kali saja. Pengukuran yang kalian lakukan ini disebut pengukuran tunggal. Dalam pengukuran tunggal, pengganti nilai benar (x0) adalah nilai pengukuran itu sendiri. Apabila kalian perhatikan, setiap alat ukur atau instrumen mempunyai skala yang berdekatan yang disebut skala terkecil. Nilai ketidakpastian (Δx) pada pengukuran tunggal diperhitungkan dari skala terkecil alat ukur yang dipakai. Nilai dari ketidakpastian pada pengukuran tunggal adalah setengah dari skala terkecil pada alat ukur.
Δx = ½ × skala terkecil
b. Ketidakpastian dalam Pengukuran Berulang
Dalam praktikum fisika, terkadang pengukuran besaran tidak cukup jika hanya dilakukan satu kali. Ada kalanya kita mengukur besaran secara berulang-ulang. Ini dilakukan untuk mendapatkan nilai terbaik dari pengukuran tersebut. Pengukuran berulang adalah pengukuran yang dilakukan beberapa kali atau berulang-ulang. Dalam pengukuran berulang, pengganti nilai benar adalah nilai rata-rata dari hasil pengukuran. Jika suatu besaran fisis diukur sebanyak N kali, maka nilai rata-rata dari pengukuran tersebut dicari dengan rumus sebagai berikut.
x = Σxi/N
x = nilai rata-rata
Σxi = jumlah keseluruhan hasil pengukuran
N = jumlah pengukuran
Nilai ketidakpastian dalam pengukuran berulang dinyatakan sebagai simpangan baku, yang dapat dicari dengan rumus:
s = N-1(√(nΣxi2) – (Σxi)2) (N-1)-1
Keterangan:
s = simpangan baku.
Dengan adannya ketidakpastian dalam pengukuran , maka tingkat ketelitian hasil pengukuran dapat diligat dari ketidakpastian relatif diperoleh dari hasil bagi antara nilai ketidakpastian (∆x) dengan nilai benar dikalikan dengan rumus 100%.
Ketidakpastian relatif =[ (∆x)/x] . 100%
Ketidakpastian relatif dapat digunakan untuk mengetahui tingkat ketelitian pengukuran. Semakin kecil nilai ketidakpastian relatif makin tinggi ketelitian pengukuran
KESALAHAN DAPAT DIGOLONGKAN :
    1. KESALAHAN KASAR (MISTAKE/ BLUNDERS)
    2. KESLAHAN SISTEMATIK (SYSTEMATIC ERROR)
    3. KESLAHAN RANDOM / TAK TERDUGA (OCCIDENTAL  ERROR
- See more at: http://belajar-teknik-sipil.blogspot.com/2010/03/kesalahan-kesalahan-dalam-pengukuran.html#sthash.lAEUaa3N.dpuf
KESALAHAN DAPAT DIGOLONGKAN :
    1. KESALAHAN KASAR (MISTAKE/ BLUNDERS)
    2. KESLAHAN SISTEMATIK (SYSTEMATIC ERROR)
    3. KESLAHAN RANDOM / TAK TERDUGA (OCCIDENTAL  ERROR)
SUMBER KESALAHAN
SUMBER KESALAHAN :
    1. SURVEYOR
    2. ALAT UKUR
    3. ALAM
1. KESALAHAN KASAR
KESALAHAN INI TERJADI KARENA :
    1. KURANG HATI-HATI/ GEGABAH
    2. KURANG PENGALAMAN / KURANG PERHATIAN
    3. KESALAHAN INI TIDAK BOLEH TERJADI, APABILA DIKETAHUI ADA KESALAHAN MAKA DIANJURKAN UNTUK MENGULANG KESELURUHAN ATAU SEBAGIAN.
CONTOH :
      SALAH BACA
      SALAH MENCATAT
      SALAH DENGAR
UNTUK MENGHINDARI KESALAHAN INI :
      PENGUKURAN LEBIH DARI SATU KALI
      PENGUKURAN DENGAN MODEL DAN TEKNIK TERTENTU
-  PENGUKURAN DILAKUKAN DENGAN 2 ORANG ATAU LEBIH SESUAI TUGASNYA..
- See more at: http://belajar-teknik-sipil.blogspot.com/2010/03/kesalahan-kesalahan-dalam-pengukuran.html#sthash.lAEUaa3N.dpuf

KESALAHAN KESALAHAN DALAM PENGUKURAN (TUGAS ALAT UKUR)

1. Kesalahan Sistematis
Kesalahan yang pertama adalah kesalahan sistematis dimana kesalahan sistematik adalah kesalahan yang tetap terjadi. Ada beberapa faktor yang akan menyebabkan terjadinya kesalahan sistematik tersebut diantaranya sebagai berikut:
a. Kesalahan alat Kesalahan seperti ini misalnya seperti kesalahan kalibrasi alat dan interaksi alat dengan lingkungan yang buruk, seperti tempat penyimpanan alat.
b. Kesalahan perorangan.pribadi
Kesalahan seperti melinatkan pengguna dari alat tersebut. Misalnya pada saat membaca skala yang ditunjukkan oleh alat mata kita tidak tegak lurus dengan skala yang dibaca. Jika pembacaan skala dibaca miring maka akan menyebabkan kesalahan pembacaan hasil pembacaan mengandung kesalahan paralaks.
c. Kondisi percobaan
Kondisi percobaan tidak sama dengan kondisi saat alat di kalibrasi.
d.  Teknik yang kurang sempurna
Teknologi yang diapakai dalam pengukuran atau langkah percobaan yang dialkukan terlalu sederhana, sehingga banyak faktor yang mempengaruhi percobaan tidak terukur
2. Kesalahan Tindakan pada saat percobaan
Kesalahan seperti ini kembali melibatkan perseorangan atau pribadi. Kesalahan tindakan umumnya disebabkan ketidaktelitian peneliti. Misalnya seperti mengukur waktu 8 ayunan, tidak disadari baru 7 ayunan sudah selesai. 
..........................................................................................................................................................
KESALAHAN DAPAT DIGOLONGKAN :
    1. KESALAHAN KASAR (MISTAKE/ BLUNDERS)
    2. KESLAHAN SISTEMATIK (SYSTEMATIC ERROR)
    3. KESLAHAN RANDOM / TAK TERDUGA (OCCIDENTAL  ERROR)
SUMBER KESALAHAN
SUMBER KESALAHAN :
    1. SURVEYOR
    2. ALAT UKUR
    3. ALAM
1. KESALAHAN KASAR
KESALAHAN INI TERJADI KARENA :
    1. KURANG HATI-HATI/ GEGABAH
    2. KURANG PENGALAMAN / KURANG PERHATIAN
    3. KESALAHAN INI TIDAK BOLEH TERJADI, APABILA DIKETAHUI ADA KESALAHAN MAKA DIANJURKAN UNTUK MENGULANG KESELURUHAN ATAU SEBAGIAN.
CONTOH :
      SALAH BACA
      SALAH MENCATAT
      SALAH DENGAR
UNTUK MENGHINDARI KESALAHAN INI :
      PENGUKURAN LEBIH DARI SATU KALI
      PENGUKURAN DENGAN MODEL DAN TEKNIK TERTENTU
-  PENGUKURAN DILAKUKAN DENGAN 2 ORANG ATAU LEBIH SESUAI TUGASNYA..
- See more at: http://belajar-teknik-sipil.blogspot.com/2010/03/kesalahan-kesalahan-dalam-pengukuran.html#sthash.lAEUaa3N.dpuf

KESALAHAN DAPAT DIGOLONGKAN :
    1. KESALAHAN KASAR (MISTAKE/ BLUNDERS)
    2. KESLAHAN SISTEMATIK (SYSTEMATIC ERROR)
    3. KESLAHAN RANDOM / TAK TERDUGA (OCCIDENTAL  ERROR)
SUMBER KESALAHAN
SUMBER KESALAHAN :
    1. SURVEYOR
    2. ALAT UKUR
    3. ALAM
1. KESALAHAN KASAR
KESALAHAN INI TERJADI KARENA :
    1. KURANG HATI-HATI/ GEGABAH
    2. KURANG PENGALAMAN / KURANG PERHATIAN
    3. KESALAHAN INI TIDAK BOLEH TERJADI, APABILA DIKETAHUI ADA KESALAHAN MAKA DIANJURKAN UNTUK MENGULANG KESELURUHAN ATAU SEBAGIAN.
CONTOH :
      SALAH BACA
      SALAH MENCATAT
      SALAH DENGAR
UNTUK MENGHINDARI KESALAHAN INI :
      PENGUKURAN LEBIH DARI SATU KALI
      PENGUKURAN DENGAN MODEL DAN TEKNIK TERTENTU
-  PENGUKURAN DILAKUKAN DENGAN 2 ORANG ATAU LEBIH SESUAI TUGASNYA..
- See more at: http://belajar-teknik-sipil.blogspot.com/2010/03/kesalahan-kesalahan-dalam-pengukuran.html#sthash.lAEUaa3N.dpuf

DEFINISI PENGUKURAN (TUGAS ALAT UKUR)

  1. DEFINISI
  2. I. Pengukuran adalah penentuan besaran, dimensi, atau kapasitas, biasanya terhadap suatu standar atau satuan pengukuran. Pengukuran tidak hanya terbatas pada kuantitas fisik, tetapi juga dapat diperluas untuk mengukur hampir semua benda yang bisa dibayangkan, seperti tingkat ketidakpastian, atau kepercayaan konsumen.
    1. II.            Pengukuran adalah kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur dengan alat ukur yang digunakan sebagai satuan. Dalam fisika dan teknik, pengukuran merupakan aktivitas yang membandingkan kuantitas fisik dari objek dan kejadian dunia-nyata. Alat pengukur adalah alat yang digunakan untuk mengukur benda atau kejadian tersebut. Seluruh alat pengukur terkena error peralatan yang bervariasi. Bidang ilmu yang mempelajari cara-cara pengukuran dinamakan metrologi.
Fisikawan menggunakan banyak alat untuk melakukan pengukuran mereka. Ini dimulai dari alat yang sederhana seperti penggaris dan stopwatch sampai ke mikroskop elektron dan pemercepat partikel. Instrumen virtual digunakan luas dalam pengembangan alat pengukur modern.
  1. III.            Pengukuran adalah kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur dengan alat ukur yang digunakan sebagai satuan.
Contoh :
Mengukur panjang meja dengan pensil.
Panjang pensil digunakan sebagai satuan.
Hasil : panjang meja = 5 pensil.
Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan dapat dinyatakan dengan angka.
Satuan adalah pembagi dalam suatu pengukuran.
Satuan baku adalah satuan yang digunakan untuk melakukan pengukuran dengan hasil yang sama atau tetap untuk semua pengukuran.
Satuan tidak baku adalah satuan yang digunakan untuk melakukan pengukuran dengan hasil tidak sama untuk orang yang berlainan.
  1. Pengukuran adalah proses pemberian angka- angka atau label kepada unit analisis untuk merepresentasikan atribut-atribut konsep. Proses ini seharusnya cukup dimengerti orang walau misalnya definisinya tidak dimengerti. Hal ini karena antara lain kita sering kali melakukan pengukuran.
  1. V.            Dalam ilmu pengetahuan, pengukuran adalah proses mendapatkan besarnya suatu kuantitas, seperti panjang atau massa, relatif ke unit pengukuran, seperti meter atau satu kilogram. Sebuah pengukuran menjawab pertanyaan umum, “berapa banyak?”, Seperti dalam berapa kilometer, atau milimeter, atau gigahertz. Seperti pengukuran pada dasarnya adalah tentang penghitungan, pengukuran dilakukan dalam jumlah dan kuantitatif, dibandingkan dengan lain pengamatan yang mungkin dibuat dalam kata-kata dan kualitatif. Istilah pengukuran juga dapat digunakan untuk mengacu ke hasil spesifik yang diperoleh dari proses pengukuran.
Pengertian pengukuran dalam Ilmu Pengetahuan Alam:
  1. Dalam fisika
Dalam fisika dan teknik, pengukuran merupakan aktivitas yang membandingkan kuantitas fisik dari objek dan kejadian dunia-nyata. Alat pengukur adalah alat yang digunakan untuk mengukur benda atau kejadian tersebut. Seluruh alat pengukur terkena error peralatan yang bervariasi. Bidang ilmu yang mempelajari cara-cara pengukuran dinamakan metrologi.
Fisikawan menggunakan banyak alat untuk melakukan pengukuran mereka. Ini dimulai dari alat yang sederhana seperti penggaris dan stopwatch sampai ke mikroskop elektron dan pemercepat partikel. Instrumen virtual digunakan luas dalam pengembangan alat pengukur modern.

Kamis, 05 Juni 2014

UJIAN SMESTER KAJIAN FISIKA (RPP BESARAN DAN SATUAN)



Rencana pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Satuan Pendidikan          :
Mata pelajaran                 : IPA
Kelas/semester                                : VII/II

A.KOMPETENSI INTI
1.Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2.Menghargai dan menghayati perilaku jujur,disiplin,tanggung jawab,peduli (toleransi,gotong royong),santun,percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dalam lingkungan social dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3.Memahami pengetahuan (factual,konseptual dan procedural) berdasarkan rasa ingin tahunya terhadap ilmu pengetahuan dan tekhnologi ,seni budaya terkait kejadian fenomena yang tampak mata
B.KOMPETENSI DASAR
1.1.Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan kimiawi,kehidupan dalam ekosistem dan peranan manusia dalam lingkungan serta mewujudkannya  dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya
2.1.Menunjukkan perilaku ilmiah(memiliki rasa ingin tahu;objektif;jujur;teliti;cermat;tekun;hati-hati;bertanggung jawab;terbuka;kritis;kreatif;inovatif dan peduli lingkungan ) dalam aktifitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan pengamatan,percobaan dan berdiskusi.
2.2.Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktifitas sehari-hari  sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan
3.1.Memahami konsep pengukuran besaran yang ada pada diri,makhluk hidup,dan lingkungan fisik sekitar sebagai bagian dari hasil observasi,serta pentingnya perumusan satuan terstandard(baku) dalam pengukuran
C.INDIKATOR
1.Mampu menjelaskan pengertian dari besaran
2.Memahami pembagian dari besaran
3.Mampu menjelaskan dan memberikan contoh tentang besaran pokok dan besaran turunan

D.TUJUAN PEMBELAJARAN
1.Siswa mampu menjelaskan pengertian dari besaran
2.Siswa mampu menjelaskan pembagian dari besaran
3.Siswa mampu menjelaskan dan memberikan contoh tentang besaran pokok dan besaran turunan
E.ALOKASI WAKTU
1 Jam pelajaran
F.METODE PEMBELAJARAN
1.Scientific approach
G.MATERI
1.Pengertian besaran
Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan hasil ukurannya dapat dinyatakan dengan angka
2.Pembagian besaran
Besaran terbagi atas 2:
a.Besaran pokok
b.Besaran turunan’
3.Pengertian besaran pokok dan turunan serta variannya
a.Besaran pokok adalah besaran utama
terdiri atas:
#Panjang(km,hm,dam,m,dm,cm,mm)
#Massa(kg,hg dag,g,dg,cg,mg)
#Waktu(Jam,menit,detik)
#Kuat arus (ampere)
#Suhu(Kelvin)
#Intensitas cahaya(candela)
#Jumlah Zat (mole)

b.besaran turuanan adalah besaran yang diturunkan dari dua atau lebih besaran pokok
besaran turunan  terdiri atas :
#Luas(m2)
#Volume(m3)
#Percepatan(2)
#Massa Jenis (kg/m3)
H.LANGKAH LANGKAH PEMBELAJARAN
Kegiatan awal



HALYANG INGIN DIKEMBANGKAN


NO
KEGIATAN BELAJAR
ALOKASI WAKTU
ASPEK KOGNITIF
ASPEK PSIKOMOTOR
ASPEK AFEKTIF
1
APERSEPSI




2
MOTIVASI




KEGIATAN INTI
1
Mengamati /mengumpulkan data tentang besaran




2
Menanya dan mengolah




3
Menduga,menalar dan menyimpulkan tentang besaran




4
Menyajikan mempertahankan dan konfirmasi





KEGIATAN AKHIR
1
Refleksi




2
Tugas diluar tatap muka





a.Tugas terstruktur





b.tugas mandiri




I.ALAT /SUMBER BELAJAR
1.BUKU PANDUAN YANG RELEVAN
2.MEDIA ELEKTRONIKA DAN TELEKOMUNIKASI
J.PENILAIAN
LEMBAR KERJA
PORTOFOLIO


Kepala sekolah                                                                                  Guru mata pelajaran

                                                                                Prof.Dr.Megariza.Marescha.Lady.Runtuwene,Mpd

COVID-19 SUDAH DI RENCANAKAN? TERBUKTI DENGAN KEHADIRAN ORANG2 TANPA IDENTITAS TAHUN 2018?

 Saya sudah mengangkat kehadiran orang2 tanpa identitas yang masuk ke rumah kami secara misterius mengaku datang dari 3 daerah beda, ayah ib...