seolah memainkan sejuta melodi indah...
Bergerak menusuk hati sanubari...
Tampaklah kulihat kini peri hijau mulai bernyanyi...
Mengiang diantara asa dan di batas khayal...
Kini, nyanyian peri hijau nan merdu mendadak serak...
Serak karena ulah manusia yang serakah...
Memababat habis jendela bumi, tanpa sisa dan tanpa ampun...
Peri hijau serak dan parau, tangisannya melibas bumi...
Bencana kian dekat
Wahai manusia, buatlah peri hijau tersenyum
Lakukan reboisasi dan stop penebangan liar!
Stop pembakaran hutan di kala musim kemarau !
Buatlah sang peri tersenyum...
Peri hijauku, peri hijaumu, peri hijau kita semua, tersenyumlah selalu...
Bernyanyilah dengan merdu, kami manusia penikmat keteduhan.
Airmadidi, 12 September 2019
Karya : Megariza Marescha Lady Runtuwene
(Puisi ini di ikutsertakan dalam Lomba Cipta Puisi Nasional tema HUTAN yang diadakan oleh penerbit SAIO).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar